Jangan Heran kalau banyak Warga Lokal bahkan Warga Interlokal berbondong-bondong pergi ke Thailand untuk di Operasi.
Ben (30), pemandu Wisata dibangkok, Thailand, yang sudah menjalani Profesinya selama 18 tahun menuturkan, tahap yang cukup Kompleks dalam proses Operasi hanya tes Psikologi. Mereka berkonsultasi dengan penyedia jasa Operasi untuk menunjukkan keseriusannya, Karena pergantian jenis kelamin dari Laki-laki menjadi perempuan lagi itu tidak bisa dikembalikan lagi.
Jika lulus, Operasi bisa dilakukan dengan Biaya mulai dari 100.000 baht hingga 200.000 baht atau setara dengan harga Rp 60 Juta. besar kecilnya biaya tergantung kesulitan yang harus dihadapi dokter.
Biaya operasi tersebut belum termasuk mengubah bagian tubuh yang lainnya, Jika hendak menyesuaikan bentuk Kaki atau wajah misalnya, Transgender perlu mengeluarkan kocak lagi.
"Mereka yang dioperasi tak perlu mengganti jenis kelamin pada kartu tanda penduduknya,"Ucap Ben. Transgender tetap dianggap sebagai Laki-laki.
Uniknya, setelah dioperasi mereka harus ketoilet perempuan kalau ingin membuang Air kecil.
"Saya tidak tahu berapa peningkatan jumlah transgender di Thailand. Tapi mereka semakin banyak terlihat ditempat-tempat Umum,"Ujar Ben.
Bahkan, Masyarakat Jepang, dan Korea Selatan yang berminat menjalani operasi Transgender, datang beramai-ramai ke Thailand.
"Disini, ada dua rumah sakit yang memiliki spesialist operasi transgender. Masyarakat Thailand pun kiat terbuka terhadap Transgender,"Tuturnya.
Pada dasawarsa 1990'an, transgender masih dianggap aneh, bahkan pelakunya kerap menghadapi diskiriminasi dan pelecehan. Mereka sering ditolak jika ingin melamar kerja. transgender dianggap Ganjil dengan perasaan sensitif dan berlebihan.
Seiring dengan berjalannya waktu, Penilaian masyarakat berubah.
"Kalau dulu, orang tua yang anaknya ingin melakukan transgender merasa malu, tapi sekarang biasa-biasa saja,"Papar Ben.
Saat ini, hanya beberapa daerah saja yang belum terbiasa dengan kehadiran Transgender. Itu pun umumnya hanya pedesaan.
Transgender kini banyak berkerja dibidang perawatan tubuh dan kecantikan. Mereka bahkan dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah mereka lebih mahir dari perempuan asli.
"Sejauh ini, setahu saya belum ada kasus kemarian karena Operasi Transgender. kalau semisalkan ada, pasti itu disebabkan karena ketidakdisiplinan atau meminum vitamin secara berlebihan,"Ungkap Ben.
Mereka tewas karena overdosis vitamin dan terlalu banyak menggunakan Hormone tertentu.
Sumber : Internasional Kompas
0 comments:
Post a Comment