Ganja Adalah Obat Masa Depan - Efek negatif ganja terhadap memori sudah lama dikenal. Tapi kini para ilmuwan telah menemukan lokasi di bagian mana otak yang bisa terpengaruh dan menyebabkan kelupaan.
Jika penelitian tersebut berhasil, saat percobaan yang dilakukan menggunakan tikus dan diperkirakan bisa diterapkan pada manusia, berarti suatu hari nanti para ilmuwan akan mampu menciptakan obat yang diproduksi menggunakan ganja tanpa menggangu memori kerja pasien saat obat tersebut bekerja mengobati penyakit. Memori kerja merupakan kemampuan untuk mengingat lebih dari satu pemikiran di kepala dalam suatu periode.
“Kami telah menemukan titik awal dari fenomena tersebut – efek dari ganja terhadap ingatan – .adalah sel astrogial,” ujar peneliti lembaga riset biomedis di Institut di National de la Santé et de la Recherche Médicale (INSERM), Giovanni Marsicano.
Giovanni menemukan fakta bahwa gangguan terhadap memori kerja tidak disebabkan oleh efek dari obat (yang diproduksi menggunakan ganja) yang langsung menyerang sel-sel saraf pada otak, melainkan pada jenis sel yang lain, yaitu sel-sel pembantu otak yang disebut astroglia (sering disebut astrocrytes, neuroglia, atau sel-sel glial).
Astroglia
Para peneliti mempelajari bagaimana reaksi tikus terhadap komponen aktif ganja dan beberapa unsur kimia lain yang mirip. Perhatian difokuskan kepada reseptor pada sel-sel otak yang bereaksi terhadap zat kimia yang bernama cannabinoid, sebuah senyawa yang mirip dengan komponen aktif pada ganja, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC). Reseptor otak yang bereaksi terdapat pada neuron (sel syaraf) dan astroglia.
Para peneliti tersebut melakukan rekayasa terhadap tikus untuk melakukan percobaan. Tikus-tikus tersebut dibagi dalam 3 kelompok, kelompok pertama tidak mempunyai reseptor cannabinoid di otaknya, kelompok kedua hanya mempunyai reseptor pada neuron (sel syaraf), dan kelompok terakhir hanya mempunyai reseptor pada astroglia.
Tikus-tikus tersebut diajarkan untuk melewati sebuah labirin. Setelah dianggap menguasai labirin, tikus-tikus tersebut lalu diberikan sejumlah dosis THC atau senyawa lain yang mirip dengan cannabinoid untuk mengetes kemampuan mereka dalam mengingat labirin.
Kelompok tikus yang dengan reseptor cannabinoid pada astroglia ternyata bermasalah dalam mengingat arah. Kelompok lain yang hanya memiliki reseptor pada neuron tanpa masalah berhasil melewati labirin. Hal tersebut menunjukkan bahwa THC tidak mempengaruhi memori melalui neuron (sel syaraf), namun melalui astroglia.
Para peneliti juga memperhatikan sel-sel astroglial pada bagian potongan otak yang berasal dari hippocampus (bagian otak yang berkaitan dengan pembentukan memori). Setelah terkena cannabinoid, astroglia melepaskan senyawa yang mengganggu pengiriman sinyal antar neuron. Hal tersebut bisa menjelaskan mengapa ganja bisa memengaruhi memori.
Efek lain dari ganja – yang bisa dikatakan bermanfaat dalam mengobati rasa sakit, kejang, dan beberapa penyakit lainnya – terjadi melalui neuron. Jika zat cannabinoid bisa didesain hanya untuk memengaruhi neuron, pengaruh buruk ganja pada memori tentu bisa dihindari dan tentu saja pengobatan menggunakan ganja akan bisa dilakukan.
Demikian Tips n Trik dan Info kali ini tentang Ganja Adalah Obat Masa Depan Semoga bisa bermanfaat. Jika artikel ini menarik menurut anda, silahkan tinggalkan komentar anda atau klik tombol suka dibawah ini.
Wonderfull to share with you
Jika penelitian tersebut berhasil, saat percobaan yang dilakukan menggunakan tikus dan diperkirakan bisa diterapkan pada manusia, berarti suatu hari nanti para ilmuwan akan mampu menciptakan obat yang diproduksi menggunakan ganja tanpa menggangu memori kerja pasien saat obat tersebut bekerja mengobati penyakit. Memori kerja merupakan kemampuan untuk mengingat lebih dari satu pemikiran di kepala dalam suatu periode.
“Kami telah menemukan titik awal dari fenomena tersebut – efek dari ganja terhadap ingatan – .adalah sel astrogial,” ujar peneliti lembaga riset biomedis di Institut di National de la Santé et de la Recherche Médicale (INSERM), Giovanni Marsicano.
Giovanni menemukan fakta bahwa gangguan terhadap memori kerja tidak disebabkan oleh efek dari obat (yang diproduksi menggunakan ganja) yang langsung menyerang sel-sel saraf pada otak, melainkan pada jenis sel yang lain, yaitu sel-sel pembantu otak yang disebut astroglia (sering disebut astrocrytes, neuroglia, atau sel-sel glial).
Astroglia
Para peneliti mempelajari bagaimana reaksi tikus terhadap komponen aktif ganja dan beberapa unsur kimia lain yang mirip. Perhatian difokuskan kepada reseptor pada sel-sel otak yang bereaksi terhadap zat kimia yang bernama cannabinoid, sebuah senyawa yang mirip dengan komponen aktif pada ganja, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC). Reseptor otak yang bereaksi terdapat pada neuron (sel syaraf) dan astroglia.
Para peneliti tersebut melakukan rekayasa terhadap tikus untuk melakukan percobaan. Tikus-tikus tersebut dibagi dalam 3 kelompok, kelompok pertama tidak mempunyai reseptor cannabinoid di otaknya, kelompok kedua hanya mempunyai reseptor pada neuron (sel syaraf), dan kelompok terakhir hanya mempunyai reseptor pada astroglia.
Tikus-tikus tersebut diajarkan untuk melewati sebuah labirin. Setelah dianggap menguasai labirin, tikus-tikus tersebut lalu diberikan sejumlah dosis THC atau senyawa lain yang mirip dengan cannabinoid untuk mengetes kemampuan mereka dalam mengingat labirin.
Kelompok tikus yang dengan reseptor cannabinoid pada astroglia ternyata bermasalah dalam mengingat arah. Kelompok lain yang hanya memiliki reseptor pada neuron tanpa masalah berhasil melewati labirin. Hal tersebut menunjukkan bahwa THC tidak mempengaruhi memori melalui neuron (sel syaraf), namun melalui astroglia.
Para peneliti juga memperhatikan sel-sel astroglial pada bagian potongan otak yang berasal dari hippocampus (bagian otak yang berkaitan dengan pembentukan memori). Setelah terkena cannabinoid, astroglia melepaskan senyawa yang mengganggu pengiriman sinyal antar neuron. Hal tersebut bisa menjelaskan mengapa ganja bisa memengaruhi memori.
Efek lain dari ganja – yang bisa dikatakan bermanfaat dalam mengobati rasa sakit, kejang, dan beberapa penyakit lainnya – terjadi melalui neuron. Jika zat cannabinoid bisa didesain hanya untuk memengaruhi neuron, pengaruh buruk ganja pada memori tentu bisa dihindari dan tentu saja pengobatan menggunakan ganja akan bisa dilakukan.
Demikian Tips n Trik dan Info kali ini tentang Ganja Adalah Obat Masa Depan Semoga bisa bermanfaat. Jika artikel ini menarik menurut anda, silahkan tinggalkan komentar anda atau klik tombol suka dibawah ini.
Wonderfull to share with you
0 comments:
Post a Comment