JAKARTA - Menurut sebuah survei internasional, dua tahun lagi penggunaan SMS diprediksi akan turun sebesar 20 persen. Bahkan bukan tidak mungkin peran SMS akan mati, dan diganti dengan layanan instant messaging. Bagaimana, operator menyiasati ini?
XL Axiata provider memiliki beberapa strategi yang diterapkan untuk membuat mainstream saluran komunikasi tetap dengan eksistensinya masing-masing sekaligus sebagai sebuah langkah untuk tetap menjaga pendapatan perusahaan.
Hasnul Suhami,Presiden Direktur XL Axiata mengatakan, salah satu strategi perusahaanya adalah menghilangkan paket layanan data Internet (unlimited), karena menurutnya paket tersebut kurang profit terhadap pendapatan perusahaan, bahkan mampu mengganggu jaringan lainnya.
Dikatakan Hasnul, biaya 100 ribu untuk quota 7 GB tergolong murah, dan jangan sampai harga yang diberikan terlampau tinggi, sehingga produk akan mengalami penurunan jumlah pengguna.
"Untuk menjaga stabilitas pendapatan, perusahaan menerapkan langkah-langkah Substitusi dan penerapan tower-to-tower. Jadi jika dulu tower-nya sendiri, sekarang satu tower bisa dipakai sama-sama," kata Hasnul, saat berkunjung ke MNC Tower, Jakarta, Jumat (17/2/2012).
Substitusi ini diharapkan dapat mampu saling meng-cover antara mainstream saluran komunikasi yang terdiri dari SMS, telepon, dan data (Internet), sehingga tidak terjadi ketimpangan yang mencolok dalam dominasi penggunaan mainstream tersebut.
Penerapan tower-to-tower (satu tower dengan beberapa jaringan operator) juga mampu memangkas biaya cost.
Tak hanya itu, terdapat pula layanan XL Blaast yang merupakan sebuah strategi untuk menarik minat pengguna, dengan fitur 26 aplikasi termasuk games, Chatting, Berita, dan lainnya yang dikembangkan oleh 60 persen developer lokal.
0 comments:
Post a Comment