Efek yang Muncul Jika Hasrat Seks Tidak Tersalurkan. Setiap manusia pasti memiliki hasrat seks masing-masing, tapi pada kondisi tertentu kadang hasrat seks ini tidak bisa tersalurkan dengan baik terutama untuk yang masih lajang. Apa efek yang muncul jika hasrat ini tidak tersalurkan?
Menurut pakar seks, tidak tersalurkannya hasrat seks lebih banyak mempengaruhi kondisi psikis (kejiwaan) ketimbang fisik. Karena secara fisik hasrat seks yang tidak tersalurkan tidak memicu suatu penyakit khusus.
Tapi secara psikologis maka efek yang muncul tergantung dari temperamen atau watak orang tersebut. Jika orangnya memang temperamen tinggi atau segala keinginannya harus terpenuhi, maka ia bisa marah-marah kalau hasrat seksnya tidak tersalurkan.
Namun kalau watak atau karakter orang tersebut termasuk yang sabar dan penuh pengertian, maka ia akan menerima kondisi tersebut dan tidak menimbulkan efek yang merugikan untuk dirinya.
"Kalau memang kepingin banget, bisa disalurkan melalui olahraga, berdoa atau melakukan masturbasi, kan ada solusinya. Asal jangan melakukannya dengan tetangga atau teman kantor," ungkapnya.
dr Nugroho mengungkapkan hal ini yang membedakan antara manusia dan binatang. Manusia memiliki akal sehingga ia bisa mikir apa yang harus dilakukannya, sedangkan binatang tidak memiliki akal, sehingga jika muncul hasrat seks langsung dilampiaskan.
"Makanya kalau punya pasangan itu harus harmonis agar bisa dikendalikan. Kalau di rumah tidak harmonis itu bisa jadi masalah, misalnya dia cerita lalu temannya memberikan empati itu bisa berbahaya, kecuali kalau memang mau sama mau," ujar dr Nugroho.
Hasrat seksual yang tidak tersalurkan kadang menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi jika seseorang bisa mengendalikan rasa tidak nyaman tersebut maka kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah atau merugikan dirinya.
0 comments:
Post a Comment